Senin, 17 Juni 2013

Catatan Akhir Kuliah :)

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang menciptakan lentiknya jari jemariku sehingga mampu menorehkan sedikit kenangan manis yang memang pantas untuk ku tulis. Sudah sekian lama ya tidak aktif ngeblog, setelah hampir 3 bulan jadi manusia nomaden, berpindah-pindah dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain, ke puskesmas satu ke puskesmas yang lain dan ke desa satu ke desa yang lain. Haaahhhh... sekarang saya bisa bernafas lega :D
Rutinitas mahasiswa tingkat akhir memang begini ya, terlebih jenjang D3 jurusan keperawatan lagi, hahah
Di mulai dari Keperawatan kesehatan komunitas, ini di Puskesmas selama 4 minggu, terima kasih saya ucapkan untuk ibu bapak perawat mas mbak loket apotek, semuanya deh.. Mas Sendi, Bu Darwati, Mbak Tatik, Pak Joe, Mbak Ria, Mbak Erna. Kru Puskesmas Merakurak semuanyaaa.. Terima kasih sudah mengajarkan saya berinteraksi dengan masyarakat, memberikan penyuluhan, imunisasi balita, memberikan pengobatan, dll. Tanpa harus bersusah payah untuk mendapatkan nilai A karena ibu pembimbing yang baik hatinya dan tidak pernah mempersulit mahasiswa. Sebenarnya bukan nilai yang kami harapkan, tapi pengalaman yang insyaallah akan sangat bermanfaat bagi kami ketika memasuki dunia kerja ;))

Chapter kedua, di RSJ Radjiman Wediodiningrat Lawang.. merupakan salah satu praktik klinik favoritku, setelah sebelumnya saya hanya mengerti apa itu sakit fisik, dan berpikir bahwasanya pasien sakit jiwa itu  sangat menakutkan. 2 minggu di RSJ sudah cukup merubah mindset ku, membuka lebar-lebar mataku, bahwa di luar sana masih banyak tidak lebih beruntung dari kita. Kebanyakan usia mereka sebaya denganku, 20an tahun, bayangkan saja.. Di usia seperti itu kita sibuk-sibuknya meniti masa depan yang gemilang sedangkan mereka justru harus tidur dan terkurung di RSJ. Miris lagi ketika menemui pasien yang sudah lama tinggal disana tanpa dijenguk keluarga, bahkan keluarga mereka sendiri sudah tak mau memikirkan keadaan mereka. Otomatis selamanya mereka tinggal di RSJ, mengabdikan dirinya untuk membantu sesama saudara yang nasibnya tak jauh dari mereka. Oh Tuhan.. berikan keuatan untuk mereka.
Pertama menginjakkan kaki disana sungguh hati ini galau to the max, hahahah.. waktu papasan sama pasien aja kaburrrr, hahahahh XD
Tapi seiring waktu, ternyata mereka itu tidak semenakutkan seperti yang ku bayangkan :D
Bahkan mereka asik diajak ngobrol, tentang apa saja.. tentang cinta, tentang bola, tentang hidup dan kehidupan :)) Subhanallah, terkadang pemikiran mereka jauh di bawah pemikiran orang normal, nrimo ing pandum lah istilahnya.
Pembimbing di ruangan Perkutut pun seru seruuuu.. Ada Bapak Khusen tercinta, perawat jiwa paling keren se Asia Tenggara (kan RSJ terbesar se Asia Tenggara) hahaha... Kepala ruangannya pun bersahabat baik dengan mahasiswa, itulah bedanya perawat jiwa dan perawat rs umum, kalau biasanya di RS umum cacian makian menjadi hal biasa bagi kuping kami, disini hampir tiap hari dibuat 'ngakak' dengan pembimbing dan juga pasiennya, alhamdulillah. Terima kasih bapak ibu perawat jiwaa ;))

Berlanjut ke keperawatan komunitas yang menjadi penutup dari semua praktik klinik selama saya kuliah. Ingin rasanya cepat-cepat melewatinya. Namun ketika melewati itu semua, ingin rasanya kembali ke masa-masa itu, hahaha itulah manusia. 3 minggu di desa Boto Kabupaten Tuban berlalu begitu cepatnya, tinggal di desa yang memiliki produksi legen (minuman khas Tuban) terbesar di Tuban merupakan hal yang sangat menyenangkan bagiku, heheheh XD \Tiap hari bisa menikmati legen cuyyy XD
Disinilah inti dari keperawatan yang sesungguhnya, berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, door to door ke rumah penduduk, lokakarya mini, penyuluhan, posyandu lansia, aahhhh semuanya berlalu begitu cepatnya. Setidaknya saya sudah membawa pulang berbagai macam ilmu yang tidak bisa saya pelajari di kampus. Berlanjut ke PKN Terpadu Se Poltekkes Surabaya di Nganjuk Jawa Timur. Kebetulan saya ada kebagian di Desa Getas Kec. Tanjunganom Kab. Nganjuk. Desanya asri, tata wilayahnya bagus, sistem pemerintahannya juga keren. Kepala Desanya perawat lagi, keren banget nggak sih??
Seminggu ada di Desa Getas membuatku mengerti tentang arti persahabatan dan cinta B-)
Kebetulan saya dipercaya menjadi sekretaris kelompok, yaaa dimana-mana masih aja pusing nulis, hahahah
Alhamdulillah di kelompok ada 2 teman BEM yang sangat berkompeten dalam hal mimpin memimpin, hihihi
Bang Rahmad sama Bang Areif. Bang Rahmad orangnya serius, tapi kalau udah galau bisa nyanyi2 sendiri, kadang ngomong2 sendiri (kayak pasien halusinasi #eh pis bang, hahahah), Dia ini yang suka nelponin aku, nanyain laporan sama urusan pak kades, hahah..
Bang Areif, cowok berbadan tambun tapi yang penting sehat (katanya) ini kebetulan jadi Sopir Tossa yang dipinjemin sama Pak Kamituwo, hahahah (sampai nyemplung sawah itu Tossa, kelebihan muatan kali :p)
Bang Aji, ini dia si jago otak-atik laptop, emang pantesnya dia itu masuk jurusan IT, nggak pantes banget jadi perawat, heheh.. Si Tinggi kurus yang suka makan Chacha ini pasti selalu makan belakangan, tidur juga belakangan, kadang nggak tidur malah, duuhhh.. Penyakti cowok!! Kalo malam sukanya ngeDota, iuuhhh -,-
Bang Adit, hehehe.. orangnya kecil imut, tapi pinter ngomong (ya iyalah kan dia mantan ketua hima, hehe)
Suka nggak konsen orangnya, apalagi pas presentasi, kadung asyik sama ibuk2 sampe kemana-mana, hahahah... Dia emang lucuuu :)) Apalagi pas ada dosen killer, selama dia bener nggak ada kata takut-takutnya sama sekali, salut sekali bang :))
LIDah buaYA (Lidya) dia sahabat baruku loh, anaknya asyik, suka bantuin aku ngetik laporan, wah wah.. suka nggak jelas tapi :D hobbynya fotografi :)) wes pokoe dia baik banget ;))
Masih banyak yang lain sih, ada hima, noval, ave, dewi syarifah, debby, vonny, eka, dwi, fitri, ave, siska, kholis, mamik, dll
Terimakasih untuk kalian semua yang sudah mengisi hidupku dan mewarnainya seperti pelangi. Kita akan bertemu kembali di saat kita ada di titik kesuksesan, amiinnnnnn
Duh aku ngantuk, sekian dulu yaa :)

By :
Free Blog Templates