Jumat, 06 Desember 2013

Love in Pare

Tanpa terasa, sudah lebih dari sebulan aku melupakan cerita ini, hari ini aku mencoba mengingatnya kembali. Mengumpulkan semua ingatanku tentang memori di masa itu, kala aku menemukan mereka, orang-orang luar biasa yang telah menularkan energi positifnya untukku sehingga aku bisa seperti sekarang ini.
Masih tentang Pare dan seisinya, tentang cinta yang pernah terjadi kala itu.
Saya ingin bercerita tentang mereka yang pernah mengisi hari-hariku. Ketika aku sempat menaruh hati pada seseorang yang usianya jauuuhh di bawahku, ketika aku sempat menaruh hati pada seseorang yang cintanya telah dimiliki orang lain. Virus gagal move on yang terjadi padaku sejak 2 tahun lalu hingga hari ini masih saja menghantuiku. Aku terjebak pada hati yang sama sekali tidak menaruh hatinya untukku. Ketika aku harus berkali-kali jatuh cinta namun selalu saja kembali pada satu hati, yaitu kamu.
Tuhan telah menitipkan cinta dihatiku untuk mencintai seseorang di waktu yang tepat, bukan saat ini, tak ada yang bisa memastikan cinta seseorang sebelum ijab kabul dihadapan wali dan penghulu, berkali-kali aku harus mengurungkan niatku untuk mencintai seseorang demi menjaga perasaanku sendiri. Dan pada akhirnya mereka hanya menjadi bagian dari kisah klasik untuk masa depanku. Spesial thanks untuk adek Olvian dan untuk Kakak Jundi, they are my everything :)

By :
Free Blog Templates