Senin, 18 Februari 2013

Kopi, Sehatkah?


Tulisan ini dibuat oleh seorang mahasiswa keperawatan yang ilmunya baru seujung kuku. So, boleh percaya boleh tidak, beda pendapat itu biasa yang penting damai  :D

Kali ini saya akan ngebahas masalah makanan dan minuman. Yak, makanan dan minuman. Sekali lagi : makanan dan minuman.
Mungkin ini semacam artikel kemarahan, karena saya merasa heran dengan berbagai penelitian-penelitian di luar sana yang mengatakan makanan dan minuman ini mengandung inilah, itulah, nggak baik untuk kesehatanlah, bisa menyebabkan apalah. Terus kita sebagai manusia biasa harus makan apa kalau semuanya nggak sehat? Bingung kan?
Aaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrggggggggghhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!
Kita ambil contoh saja kopi. Kopi adalah minuman yang banyak mengandung cafein. Cafein bisa jadi baik, bisa juga buruk bagi tubuh. Menurut kacamata saya, kopi nggak buruk-buruk amat bagi kesehatan. Kalau dilihat dari sudut pandang mahasiswa, tentulah kopi sangat bermanfaat sekali ketika uas datang. Dengan begitu kita bisa belajar, nggak takut ngantuk lagi. Tapi disisi lain kopi akan sangat buruk bagi kesehatan ketika peminumnya adalah seorang penderita penyakit jantung koroner. Kopi akan memperberat kerja jantung, dsb. Anehnya lagi kopi akan membuat peminumnya kecanduan layaknya rokok. Pernah saya menemui seorang teman yang mengaku sehari bisa menghabiskan bergelas-gelas kopi dan mengkonsumsinya seperti halnya air putih, sehari nggak ketemu bisa-bisa kepala pusing dan nggak fokus belajar. Contoh lain ibu dan juga nenekku sendiri, hampir setiap pagi dan siang tidak pernah terlepas dari kopi. Tapi anehnya nenek, yang sekarang entah berapa usianya (kalau kakek 80-an lebih, kira-kira segitu juga sih) , alhamdulillah sehat-sehat saja, sampe cicitnya dua. Bukankah itu contoh yang jelas-jelas konkrit dimata saya daripada melihat penelitian-penelitian yang saya sendiripun terlalu awam untuk memahaminya. Satu lagi manfaat kopi menurut pengetahuan saya, yaitu bisa menetralisir bau yang tidak sedap, contoh nih waktu saya jaga di rumah sakit, ketika ada pasien dengan gangren (luka pada penderita diabetes mellitus) dikasihlah itu kopi di dekat pasien supaya baunya nggak kemana-kemana, simple tapi sangat membantu, tau sendirilah bau luka gangren itu seperti apa. Bisa juga ditaruh di kulkas untuk ibu-ibu di rumah, aneka makanan yang diletakkan jadi satu di kulkas, tidak jarang menimbulkan bau yang tidak sedap.
Sebenarnya saya sendiri sangat membenci orang yang mengkonsumsi kafein secara berlebih, entahlah saya tidak bisa menjelaskan alasannya, karena bagi saya seseorang yang mengkonsumsi kopi suatu saat akan merokok juga. Terkadang ada yang bertanya kepadaku, baikkah saya mengkonsumsi kopi dan teh bergelas-gelas? Apakah ada efek jangka panjang? Saya bukan dokter yang bisa jawab pertanyaan itu dengan sempurna. Apalagi yang bertanya seorang mahasiswa cumlaude. Pastilah kita sudah mengerti, sudah pernah mendengar baik dan buruk kopi. Kalau saja kita masih mengkonsumsinya itu adalah pilihan, toh pasti juga ada alasannya kenapa kita masih saja menkonsumsinya kalau tahu itu tidak baik. Ya toh?
Kopi, teh, dsb, bagiku adalah minuman ‘HALAL’ yang diciptakan Allah di bumi ini. Tiada larangan untuk mengkonsumsinya selama minuman itu tidak memabukkan. Itu aja sih yang dilarang sama Allah setahuku waktu ngaji dulu. Asal takarannya pas, tidak berlebihan, apapun minumannya pasti baik. Kecuali minuman-minuman cepat saji yang memang banyak mengandung zat kimia yang nggak baik bagi tubuh lo ya. Disini saya bahasnya kopi. Nabi sendiri pernah bersabda “berhentilah makan sebelum kenyang”, itu artinya kita tidak boleh makan atau minum yang berlebihan, karena sesungguhnya akan merugikan diri kita sendiri, yaa meskipun kadang-kadang saya sendiri juga kalap kalau liat makanan, hehehe... tapi yang terpenting niatnya, kita makan semata-mata agar tetap bisa menjalankan tugas kita sebagai khalifah di bumi yang Allah titipkan untuk kita ini, untuk mengembalikan tenaga agar tetap bisa beribadah kepada Allah dan diberikan kekuatan untuk bekerja serta membantu sesama. Kalau mikirin nggak boleh makan ini makan itu mah, ya mending nggak usah makan apa-apa. Hidup cuma sekali beroo, harus dinikmati. Ya itu tadi yang terpenting sesuai dengan takarannya, sesuai dengan tempatnya. Itu aja sih. Just my opinion, setiap orang pasti punya pendapat masing-masing, keep hamasah  

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates