Kamis, 04 Juli 2013

Pertemuan Itu :')

"Oit La.. Lama nggak sms.. Kapan wisuda?"
Seketika itu mata terbelalak antara senang dan tidak percaya, baru saja ibu menanyakan kabarmu disana. Seperti bukan kebetulan, sms itu menghiasi inbox hapeku malam itu yang kini menjadi awal kebangkitan kuntilanak.. eh salah kebangkitan perasaan yang sudah usang bertahun-tahun yang lalu.
Perasaan ini memang seperti dipermainkan, antara iya atau tidak, antara sayang atau teman, antara ingat atau lupa, antara baik dan jahat, aahh aku sudah tak mampu lagi untuk memikirnya. Aku jalani saja apa adanya.
Aku mengerti dengan keputusannya beberapa tahun lalu yang memutuskan untuk tidak lagi pacaran, bahkan aku sangat berterima kasih atas keputusan sepihaknya itu. Dengan itu mau tidak mau aku dipaksa jomblo yang kini status itu terlalu nyaman melekat di ragaku. Karena hal itu aku lebih mencintai diriku, menjaga izzah dan iffahku hanya untuk orang yang memang berhak untuk semua keindahan yang kelak akan ku berikan. Tapi jauuuhh di dalam hatiku hanya dia satu-satunya orang yang saya tunggu, selama 2 tahun sendiri ini, iya sendiri :')
Tak banyak yang  tau jika status jombloku ini menyimpan sebuah penantian yang teramat sangat panjang, yang entah bagaimana akhirnya aku sendiri tak tau. Hanya saja hatiku mengatakan bahwa hanya dia yang aku tunggu, entah pada akhirnya kita bersama atau tidak itu adalah rahasia terindah Tuhan :')
Jujur ku akui, aku memang sedikit berani berekspresi dan mengungkapkan perasaan, terlebih lagi melihat kamu yang tiba-tiba saja mem-follow twitter ku kembali, yang entah sudah keberapa kali aku unfollow twittermu bahkan memblock-nya, itu hanyalah sedikit dari keegoisanku yang sebenaranya ekspresi dari kecemburuanku, biasalah cewek :P
Sejak kamu mengirimkan pesan itu, aku jadi tidak canggung lagi untuk memulai. Memulai untuk mention kamu, sms kamu, kalau bbm nggak sih, soalnya udah aku delcont juga, hehehe.. betapa egoisnya aku :P
Malam itu memang sengaja aku menggodamu, apakah kamu masih bersedia menerima tawaranku untuk sekedar "mentraktir" kamu pasca ujian sidang TA minggu lalu, padahal sebenarnya memang ingin bertemu :P
Dan Tuhan menjawab kegelisahanku selama ini, setelah setahun lebih tak kudapati wajahmu ada dihadapanku. Meskipun kamu memberiku syarat untuk membawa teman (biar nggak berdua-duaan) :D
Dengan canggungnya aku menemuimu, berbicara seadanya, mengalir begitu saja, lupa dengan masa-masa aku cemburu, masa-masa aku marah denganmu, masa-masa kita berpisah, karena aku sudah melupakannya, berharap kata-kata terakhirmu padaku dulu yang berharap kita dipertemukan dalam keadaan yang lebih baik. Entah apa maksudmu sampai saat ini aku tidak (mau )tau. Yang jelas sampai saat ini aku telah memantaskan diriku sebagaimana dirimu. Akan sia-sia jika saja aku memutuskan untuk mencintai orang lain sedangkan dirimu masih saja sendiri memantaskan dirimu (meskipun bukan untukku) :)
Semua hal positif yang kau tularkan untukku telah merubah hidupku menjadi lebih baik, meskipun aku pastikan semua ini karena Allah, bukan karena kamu :)
Tapi setidaknya kamu yang mempunyai andil terbesar dalam hidupku. Thanks for you.......
Terima kasih Tuhan, buah kesabaran memang selalu manis, entah itu datang untuk menunjukkan buah dari kesabaranmu atau hanya datang untuk sekedar membuatku tersenyum :)

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates