Kamis, 06 November 2014

Gresik berselimut cinta

Ehem.. Kalau baca judulnya apa yang ada dipikiran kalian?
Ini bukan cerita tentang pabrik semen ataupun pabrik pupuk yang ada di kota yang terkenal dengan nasi krawunya yang yummy itu, hari ini, 6 november 2014 tepat satu tahun aku merasakan pahit manisnya hidup di salah satu kota industri terbesar di Jatim, yap kota Gresik namanya.
Seumur-umur aku nggak pernah berdoa selesai kuliah dapet kerjaan di kota ini, sama sekali tidak pernah terpikirkan. Tapi Tuhan selalu punya kejutan disetiap jalan hidup hambaNya.
Mengawali karir di sebuah klinik spesialis mata yang cukup terkenal di kota pudak ini, disinilah awal dari seribu kisah sedih dan bahagia yang harus aku jalani, seorang diri.
Satu tahun berlalu, kehidupanku semakin berubah, hidup di kota orang memang tak senyaman hidup di kota sendiri. Walaupun sejak SMA sudah harus hidup terpisah dengan orang tua, namun keinginan untuk hidup berdekatan dengan orang tua masih menjadi cita-cita terbesar dalam hidupku. Namun, si bungsu yang cengeng ini bisa apa kalau pekerjaan menuntutku meninggalkan mereka yang kucintai?
Inilah keputusan tersulit dalam hidup, aku harus mandiri, berdiri dikaki sendiri. Merasakan susahnya mencari pekerjaan, susahnya mengatur keuangan dan mencukupi kebutuhan hidupku sendiri tanpa campur tangan orang tua. Syukur-syukur bisa ngasih ke mereka.
Menjadi perawat nggak semakmur yang kebanyakan orang pikirkan. Ngomongin gaji mungkin gaji perawat nggak sebanyak gajinya mbak-mbak SPG, tapi satu hal yang tetep bikin aku pede jadi perawat adalah kedekatan kita dengan pasien akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah. Menjadi perawat membuatku semakin sadar akan makna sehat dan bersyukur atas kesehatan yang Allah berikan serta menjaganya dengan baik. Selain itu ada bonus pahala dari Allah kalau kita ikhlas merawat si sakit, semakin dekat dengan syurga bukan? :)
Puji syukur kepada Allah, aku menjadi salah satu orang yang beruntung, aku meninggalkan kampung inggris Pare karena pekerjaan pertamaku nyangkut di Gresik. Sebulan pasca lulus kuliah (belum punya ijazah) Allah memilihkan Gresik untukku mengais rizki. Subhanallah, aku dipertemukan dengan keluarga baru yang sungguh luar biasa. Alhamdulillah, dalam waktu satu tahun, 5 seniorku telah melepas masa lajangnya satu persatu, tinggal aku seorang diri yang masih betah jomblo eh single. Memang, profesiku selalu mempertemukan aku dengan orang-orang baru. Bukan hanya dengan pasien tapi dengan keluarganya juga. Kalau bertanya pernahkah aku jatuh cinta dengan pasien? Atau pernahkah pasien jatuh cinta denganku? Jawabannya pernah :)
Aku percaya, seseorang yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tuanya akan mendapatkan kasih sayang Allah secara langsung melalui orang-orang disekitarnya. Aku punya ibu kost yang luar biasa baiknya, punya adek kost yang luar biasa 'ndablek'nya, dan teman teman yang selalu saja membully kejombloanku ;'). Tentang cinta, tak banyak yang ingin aku ceritakan tentang pasien istimewaku itu, biarkan itu menjadi bagian dari perjalanan hidupku yang indah ini :)
Janji Allah sungguh nyata, Dia tidak pernah menyia-nyiakan aku disini. Rizki kita sudah diatur olehNya, aku yang dulunya hidup dari hasil keringat orang tua, sekarang bisa menghidupi diriku sendiri. Mungkin memang aku belum bisa membahagiakan kedua orang tuaku, tapi setidaknya aku bisa membuktikan bahwa aku mampu hidup mandiri :)
Tuhan, terimakasih sudah menuliskan jalan cerita ini untukku, aku menunggu kelanjutan kisah yang ingin Engkau tunjukkan kepadaku. Gresik sudah mendewasakan aku, memberikan pelangi dalam setiap badai yang ku tempuh. Jika saja Tuhan mengizinkan aku untuk meninggalkan kota ini dengan segera, berikanlah jalan cerita yang lebih baik melebihi cerita indahku disini. Aku ingin melupakan segala kesakitan dan kekecewaanku di kota ini.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates