Jumat, 07 November 2014

JENUH

Lama nggak curhat di blog, sampai jadi hutan belantara blognya. Si empunya lagi sibuk, sibuk move on #ups
Aku sekarang lagi di tempat tongkronganku, tempat favorit kalo lagi jenuh di kota Pudak ini. Nggak sama siapa-siapa kok, sendirian aja. Biasa, namanya juga jomblo. Quality time nya lebih sering sama diri sendiri, emang sih di kota ini aku nggak ada temen nongkrong, jadi aku lebih banyak menghabiskan waktu buat diri sendiri.
Berat kalo harus ngebayangin hidup jauh dari orang tua, beruntung sekali orang tuaku masih ada di dunia ini, aku masih bisa menjenguknya meskipun sebulan sekali. Banyak di luar sana yang hanya bisa menjenguk orang tuanya di peristirahatan terakhir mereka dan berinteraksi dengan mereka melalui doa.
Ehm.. Kamu pasti pernah mengalami keadaan dimana kamu bener-bener butuh banget yang namanya teman berbagi, entah itu orang tua, teman ataupun pacar. Disini berbagi orang dengan orang tua hanya bisa ku lakukan via telepon. Kalo temen, lingkungan kerjaku mayoritas sudah nggak single lagi, nggak lucu kalo aku harus nimbrung sama mereka yang sudah bersuami dan beranak, haha
Kesepian memang bisa membunuh kita pelan-pelan, bagaimana tidak, tawamu tak bisa dibagi dengan orang lain, kamu hanya bisa tertawa dengan diri sendiri, atau bahkan menertawakan dirimu sendiri.
Kejenuhan akan menuakan kreativitasmu, jangankan menjadi kreatif, berfikir jernih pun susah. Yang ada kamu hanya akan kembali ke masa lalu, mengingat masa-masa dimana ada seseorang yang bisa berbagi denganmu. Berbagi suka dan duka, berbagi makanan #ups, bahkan berbagi cinta. Itu semua hanya ada di masa lalu dan mungkin kamu tidak akan menemukannya lagi di masa depan. Kamu tidak akan lagi bisa berbagi dengan orang yang sama, kecuali memang Tuhan berkehendak lain. Harapan-harapan untuk kembali ke masa lalu memang terus bermunculan, namun kamu bukan Rangga dan Cinta yang dipertemukan kembali setelah 12 tahun berpisah. Belajar untuk move on memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, mungkin saja kamu berhasil melupakan bersama proses, namun seketika itu bisa jadi rusak karena Tuhan bisa kapan saja mengembalikan ingatan itu. Sekian lama aku jadi perempuan mellow seperti ini, setiap tulisan yang ku posting selalu dikira galau. Tampang-tampang mellow sepertiku memang susah untuk dirubah, aku nggak seceria itu, aku perempuan tanpa ekspresi dan bermuka datar. Bahkan mungkin kamu tidak akan bisa membedakan mana muka sedih dan bahagia.
Malam ini, secangkir kopi medan menemaniku menghabiskan malam di kota sumpek ini. Entah sejak kapan aku menjadi pecinta kopi, tapi saat ini hanya kopi yang mengerti tentang perasaan seorang gadis lemah sepertiku. Hangatnya kopi menemaniku menanti hujan turun membasahi bumi yang kering, setandus hati ini. Berharap seseorang menepuk pundakku dari belakang, tersenyum, lalu mengajakku pulang.
-yang merindukanmu-

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates