Rabu, 25 Februari 2015

Move On Part 2



Aku lagi ada di fase-fase terberat dalam hidupku, makan ga enak, tidur ga enak, kerja juga ga enak (selain yang disebut di atas enak) heyy ya nggaklah.. semua terasa engga enak!
Pernahkah kamu merasa hidup di dunia ini sendiri? Ya kira-kira seperti itu. Di tengah kegalauan yang tak kunjung berakhir, aku udah coba introspeksi diri, ada nggak luka di masa lalu yang belum terobati? Ada nggak kesalahan di masa lalu yang belum termaafkan. Atau jangan-jangan aku aja yang belum memaafkan diriku sendiri. Semuanya ‘ngglambyar’ di otak. Impian punya karir yang bagus belum juga aku dapatkan, masih jadi babu gaesss. Pengen kuliah lagi? Rasa-rasanya belum dalam waktu dekat. Semuanya memang harus di syukuri, karena hanya dengan itu kita bisa menikmati hidup. Tapi usia semakin berkurang, angka di kolom umur semakin bertambah. Perubahan apalagi yang kamu inginkan dan usahakan di usia yang harusnya produktif bangettt untuk melakukan sesuatu.
Di tengah-tengah permasalahan yang semakin kompleks, cinta selalu jadi topik utama yang menjadikan semua ini semakin runyam, sepertinya kali ini aku salah langkah, eh sepertinya sudah kesekian kalinya aku salah langkah, terlalu terbawa perasaan dan kenyamanan yang sebenarnya sesaat. Aku galau!
Kalo selama ini yang ada otakmu kamu menginginkan sebuah pernikahan di usia terproduktifmu, 22-23 tahun, dan ternyata Tuhan akan mengabulkan doamu itu, sedangkan kamu mulai ragu dengan diri kamu sendiri, kamu mulai ragu dengan semua hal yang akan kamu hadapi di masa depan, rasa-rasanya aku terlalu cemen. Aku terlalu memikirkan sesuatu yang sebetulnya diluar nalar manusia, sesuatu yang sudah menjadi misteri terbesar Tuhan, jodoh. Hey, aila.. kamu baru mau berusia 23 tahun, sedangkan jodoh kamu sudah ditetapkan olehNya berjuta-juta tahun sebelum kamu dilahirkan. Catet! Apa kamu tidak ingat doa-doa yang kamu panjatkan setiap kamu selesai sholat? Kamu ingin suami yang tampan, hatinya. Itu saja kan? Tapi sekarang kamu ragu dengan seseorang yang sebetulnya kamu sudah tak bisa lagi melihat dari sisi mana kamu tidak jatuh cinta kepadanya. Yap, no bodys perfect, tapi setidaknya masih ada seseorang yang terlahir dari ketidaksempurnaannya dan berusaha berjuang bersama kamu yang nantinya akan menyempurnakan hidupnya. Apa kamu hanya akan diam dan tidak memberikan kesempatan itu? Apa lagi yang kamu ragukan Aila? Kamu takut nggak bisa makan? Kamu takut hidup miskin? Heeeeyy apa kamu lupa kalo Tuhanmu maha kaya, Dia yang akan mencukupi segala yang kamu butuhkan. Astaghfirullah
Kegalauanku tentang jodoh bermula saat sang mantan pergi tanpa alasan, 4 tahun lalu. Mungkin memang benar, bahwasanya seorang perempuan lebih susah move on daripada laki-laki karena perempuan selalu bermain dengan perasaan, sedangkan laki-laki berpikir dengan logika. Sudahlah, kamu harus move on Aila, banyak yang lebih bisa menghargai perasaan kamu, menjaganya, merawatnya, meskipun itu bukan dia yang kamu harapkan. Berikan kesempatan untuk mereka yang ingin menjaga perasaan kamu Aila, hatimu terlalu berharga untuk dia yang tak mau memperdulikanmu,air matamu terlalu berharga untuk menangisi dia yang tak ingin membalikkan punggungnya dan mengusap air matamu. Percayalah, hidupmu masih panjang, masa depan sudah menantimu, kebahagiaan sudah menunggumu di depan sana. Terbanglah setinggi mungkin, raih apa yang kamu mau, dengan ataupun tanpanya bukan suatu masalah yang besar, karena kamu gadis tangguh yang dipilih Tuhan untuk menyelesaikan masalah ini.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates