Rabu, 05 Agustus 2015
Rabu, 25 Februari 2015
Orang bilang, pacaran itu masa-masa paling indah. Betulkah? Kalo pacaran setelah pernikahan memang indah gaess, segala bentuk ekspresi cinta di landasi dengan cintaNya, dilimpahi pahala besar dariNya, dinaungi rahmat dariNya. Indah bukan? Kira-kira itu yang ada di otakku akhir-akhir ini. Menikah dengan dia yang telah terkontaminasi virus cintaNya. Tuhaaaan, perempuan mana yang tidak mendambakan cinta yang seperti itu? Tapi bagaimana jadinya kalau cinta itu tidak kunjung menyapamu? Atau bahkan banyak yang menyapa namun tak sesuai dengan harapanmu? Tapi bisa jadi itu adalah cinta yang datang dariNya. Namun kamu tidak pernah mau menyadarinya. Heuheu
Bicara masalah taaruf tak segampang itu gaess, terlebih kamu hidup didunia yang begituuu rainbowwww, warna warni seperti pelangi. Niat taaruf tapi phisicly banget, itu taaruf apa coba-coba -_- ga ada yang sempurna di dunia ini gaess. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kamunya aja yang rempong, bahkan terlalu sombong kepadaNya, kamu menentukan kriteria yang terlalu tinggi tanpa mau berkaca pada diri sendiri, jodohmu itu kualitas dirimu, jodohmu itu cerminan dirimu. Apa kamu tidak ingat? Aku sendiri sering lupa. Atau sengaja ngelupa?
Ada masa dimana kamu terjebak cinta yang tak jelas, yang tak tau kemana cinta itu akan berakhir. Bahagiakah? Sakit kah? Tapi kamu harus menentukan pilihan, berani melangkah atau hanya akan diam di tempat? Menunggu dia yang tak pasti. yang aku tau pacaran hanya akan membuka jalan setan menggoda manusia yang tak seberapa imannya, seperti diriku. Jadi, jangan pernah memacari aku, nikahi aja.
Kamis, 19 Februari 2015
Backpacker Diary: Bukit Kapur Sekapuk Bungah Gresik
0 komentar Diposting oleh Buku Harian Aila di 04.44Biarkan kaki ini melangkah mengikuti keindahan bumi dan langit yang tak pernah berseteru
Menikmati alam yang sarat akan pembelajaran hidup yang sesungguhnya
walaupun kaki masih saja berjalan seorang diri tanpa pegangan
Namun cinta TuhanMu kepada alam adalah cinta terbesarNya kepadamu
Jagalah alam sebagaimana TuhanMu menjagamu
Kepadanya kelak, warisan terbesar bumi ini akan kita persembahkan untuk mereka di masa depan
-Sajak dari Sekapuk-
Aila
Bukit Kapur Sekapuk, 45 menit dari kota Gresik arah ke kecamatan Bungah. kalo ketemu RS Muhammadiyah Sekapuk, belok ke kanan melewati pasar sekapuk, jarak 100 meter ada gang kecil ambil ke kiri, kamu akan menemukan lukisan tangan manusia yang di acc Tuhan yang berbentuk bukit kapur alias bekas galian tambang batu kapur. hehehehe... Sunrisenya oke, terlebih kita dapet view habis hujan, terasa semakin wow....akan lebih mudah ditempuh menggunakan kendaraan pribadi (motor/mobil), untuk angkutan umum ada bus kecil (shuttle)/angkot yang beroperasi gresik-paciran. sekian
Selasa, 11 November 2014
Ini sama mas sufyan jeleeks :p #kabuuuurrrrrrrrrrrrrr
Sumpah ni aku dipaksa foto pake syal Liverpool, aku bukan gibol -_-
Nih telaga warnanya, airnya surut, kayak hatiku #ganyambung
Jumat, 07 November 2014
Lama nggak curhat di blog, sampai jadi hutan belantara blognya. Si empunya lagi sibuk, sibuk move on #ups
Aku sekarang lagi di tempat tongkronganku, tempat favorit kalo lagi jenuh di kota Pudak ini. Nggak sama siapa-siapa kok, sendirian aja. Biasa, namanya juga jomblo. Quality time nya lebih sering sama diri sendiri, emang sih di kota ini aku nggak ada temen nongkrong, jadi aku lebih banyak menghabiskan waktu buat diri sendiri.
Berat kalo harus ngebayangin hidup jauh dari orang tua, beruntung sekali orang tuaku masih ada di dunia ini, aku masih bisa menjenguknya meskipun sebulan sekali. Banyak di luar sana yang hanya bisa menjenguk orang tuanya di peristirahatan terakhir mereka dan berinteraksi dengan mereka melalui doa.
Ehm.. Kamu pasti pernah mengalami keadaan dimana kamu bener-bener butuh banget yang namanya teman berbagi, entah itu orang tua, teman ataupun pacar. Disini berbagi orang dengan orang tua hanya bisa ku lakukan via telepon. Kalo temen, lingkungan kerjaku mayoritas sudah nggak single lagi, nggak lucu kalo aku harus nimbrung sama mereka yang sudah bersuami dan beranak, haha
Kesepian memang bisa membunuh kita pelan-pelan, bagaimana tidak, tawamu tak bisa dibagi dengan orang lain, kamu hanya bisa tertawa dengan diri sendiri, atau bahkan menertawakan dirimu sendiri.
Kejenuhan akan menuakan kreativitasmu, jangankan menjadi kreatif, berfikir jernih pun susah. Yang ada kamu hanya akan kembali ke masa lalu, mengingat masa-masa dimana ada seseorang yang bisa berbagi denganmu. Berbagi suka dan duka, berbagi makanan #ups, bahkan berbagi cinta. Itu semua hanya ada di masa lalu dan mungkin kamu tidak akan menemukannya lagi di masa depan. Kamu tidak akan lagi bisa berbagi dengan orang yang sama, kecuali memang Tuhan berkehendak lain. Harapan-harapan untuk kembali ke masa lalu memang terus bermunculan, namun kamu bukan Rangga dan Cinta yang dipertemukan kembali setelah 12 tahun berpisah. Belajar untuk move on memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, mungkin saja kamu berhasil melupakan bersama proses, namun seketika itu bisa jadi rusak karena Tuhan bisa kapan saja mengembalikan ingatan itu. Sekian lama aku jadi perempuan mellow seperti ini, setiap tulisan yang ku posting selalu dikira galau. Tampang-tampang mellow sepertiku memang susah untuk dirubah, aku nggak seceria itu, aku perempuan tanpa ekspresi dan bermuka datar. Bahkan mungkin kamu tidak akan bisa membedakan mana muka sedih dan bahagia.
Malam ini, secangkir kopi medan menemaniku menghabiskan malam di kota sumpek ini. Entah sejak kapan aku menjadi pecinta kopi, tapi saat ini hanya kopi yang mengerti tentang perasaan seorang gadis lemah sepertiku. Hangatnya kopi menemaniku menanti hujan turun membasahi bumi yang kering, setandus hati ini. Berharap seseorang menepuk pundakku dari belakang, tersenyum, lalu mengajakku pulang.
-yang merindukanmu-
Kamis, 06 November 2014
Ehem.. Kalau baca judulnya apa yang ada dipikiran kalian?
Ini bukan cerita tentang pabrik semen ataupun pabrik pupuk yang ada di kota yang terkenal dengan nasi krawunya yang yummy itu, hari ini, 6 november 2014 tepat satu tahun aku merasakan pahit manisnya hidup di salah satu kota industri terbesar di Jatim, yap kota Gresik namanya.
Seumur-umur aku nggak pernah berdoa selesai kuliah dapet kerjaan di kota ini, sama sekali tidak pernah terpikirkan. Tapi Tuhan selalu punya kejutan disetiap jalan hidup hambaNya.
Mengawali karir di sebuah klinik spesialis mata yang cukup terkenal di kota pudak ini, disinilah awal dari seribu kisah sedih dan bahagia yang harus aku jalani, seorang diri.
Satu tahun berlalu, kehidupanku semakin berubah, hidup di kota orang memang tak senyaman hidup di kota sendiri. Walaupun sejak SMA sudah harus hidup terpisah dengan orang tua, namun keinginan untuk hidup berdekatan dengan orang tua masih menjadi cita-cita terbesar dalam hidupku. Namun, si bungsu yang cengeng ini bisa apa kalau pekerjaan menuntutku meninggalkan mereka yang kucintai?
Inilah keputusan tersulit dalam hidup, aku harus mandiri, berdiri dikaki sendiri. Merasakan susahnya mencari pekerjaan, susahnya mengatur keuangan dan mencukupi kebutuhan hidupku sendiri tanpa campur tangan orang tua. Syukur-syukur bisa ngasih ke mereka.
Menjadi perawat nggak semakmur yang kebanyakan orang pikirkan. Ngomongin gaji mungkin gaji perawat nggak sebanyak gajinya mbak-mbak SPG, tapi satu hal yang tetep bikin aku pede jadi perawat adalah kedekatan kita dengan pasien akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah. Menjadi perawat membuatku semakin sadar akan makna sehat dan bersyukur atas kesehatan yang Allah berikan serta menjaganya dengan baik. Selain itu ada bonus pahala dari Allah kalau kita ikhlas merawat si sakit, semakin dekat dengan syurga bukan? :)
Puji syukur kepada Allah, aku menjadi salah satu orang yang beruntung, aku meninggalkan kampung inggris Pare karena pekerjaan pertamaku nyangkut di Gresik. Sebulan pasca lulus kuliah (belum punya ijazah) Allah memilihkan Gresik untukku mengais rizki. Subhanallah, aku dipertemukan dengan keluarga baru yang sungguh luar biasa. Alhamdulillah, dalam waktu satu tahun, 5 seniorku telah melepas masa lajangnya satu persatu, tinggal aku seorang diri yang masih betah jomblo eh single. Memang, profesiku selalu mempertemukan aku dengan orang-orang baru. Bukan hanya dengan pasien tapi dengan keluarganya juga. Kalau bertanya pernahkah aku jatuh cinta dengan pasien? Atau pernahkah pasien jatuh cinta denganku? Jawabannya pernah :)
Aku percaya, seseorang yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tuanya akan mendapatkan kasih sayang Allah secara langsung melalui orang-orang disekitarnya. Aku punya ibu kost yang luar biasa baiknya, punya adek kost yang luar biasa 'ndablek'nya, dan teman teman yang selalu saja membully kejombloanku ;'). Tentang cinta, tak banyak yang ingin aku ceritakan tentang pasien istimewaku itu, biarkan itu menjadi bagian dari perjalanan hidupku yang indah ini :)
Janji Allah sungguh nyata, Dia tidak pernah menyia-nyiakan aku disini. Rizki kita sudah diatur olehNya, aku yang dulunya hidup dari hasil keringat orang tua, sekarang bisa menghidupi diriku sendiri. Mungkin memang aku belum bisa membahagiakan kedua orang tuaku, tapi setidaknya aku bisa membuktikan bahwa aku mampu hidup mandiri :)
Tuhan, terimakasih sudah menuliskan jalan cerita ini untukku, aku menunggu kelanjutan kisah yang ingin Engkau tunjukkan kepadaku. Gresik sudah mendewasakan aku, memberikan pelangi dalam setiap badai yang ku tempuh. Jika saja Tuhan mengizinkan aku untuk meninggalkan kota ini dengan segera, berikanlah jalan cerita yang lebih baik melebihi cerita indahku disini. Aku ingin melupakan segala kesakitan dan kekecewaanku di kota ini.